Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Khotbah Paskah, Teguh Dalam Menghadapi Tantangan. Lukas 22: 39-46

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:08 WIB Last Updated 2024-03-29T10:41:40Z
Ibadah Paskah GBI Pasir Indah, Batam 29/03/2024.

Batam, Pemburufaktanews.com - Dalam hal merayakan paskah ini kita bukan untuk bersedih karena kematian Yesus. Malahan Yesus mengatakan jangan engkau menangis karena Aku tapi tangisilah dirimu. Lukas 23: 26-28


Mengapa manusia harus menangisi dirinya? Yaitu karena dosa dan pelanggaran. Ratapan 3:39


Ada beberapa yang sangat penting kita teladani dari Yesus: 


1. Yesus Tidak Mudah Menyerah


Yesus tidak pernah menyerah bahkan tidak pernah lari dari masalah, meski Yesus tahu apa yang akan dihadapi-Nya. Lukas 22:21-22. 


Ada banyak orang ketika menghadapi tantangan justru lari. Seperti misalnya Nabi Elia dalam kitab Raja-raja. 


Hal yang sama juga pernah terjadi dengan Petrus dan murid-murid yang lain, yang memilih melarikan diri ketika menghadapi tantangan. 


Tetapi Yesus ketika menghadapi tantangan, tetap melakukan apa yang biasa Ia lakukan sebagaimana biasanya. 


Daud juga pernah berkeinginan untuk lari karena masalah yang membuat hatinya cemas. Mazmur 55:3-7.


Memang banyak orang memilih lari dari masalah karena tidak siap menghadapi tantangan. Mazmur 55:9 dan seterusnya. 


Bahkan disini Daud sampai mengalami kepahitan hati. Kenapa? Karena orang yang menyakiti Daud itu adalah orang-orang yang sangat dekat atau bahkan orang-orang kepercayaan Daud sendiri.


Pengalaman seperti ini atau mengalami kepahitan ini banyak dialami oleh orang-orang Kristen, meski sudah berulangkali merayakan paskah. Bahkan masih ada banyak orang yang terus-menerus mengalami dan memelihara kepahitan dalam hatinya. 


Padahal semestinya kepahitan ini tidak lagi ada dalam kehidupan orang percaya, karena cawan kepahitan itu sudah diminum habis oleh Yesus.


Tidak hanya cawan kepahitan, bahkan air anggur yang asam itu juga sudah habis diminum olehNya.


Kita juga sering mengalami pengalaman sebagaimana yang dialami oleh Daud dalam Mazmur 55:9 ini. Dimana Daud dikhianati oleh orang-orang terdekatnya. Mungkin kalau orang lain yang menghianti, Daud masih dapat tangung dan juga dapat memakluminya. 


Tapi berbeda halnya jika yang menghianti justru adalah orang-orang dekat dengan kita, yang juga adalah orang-orang yang sangat kita percaya.


Pengalaman ini membuat Daud sampai menaikkan doa dengan berharap, agar orang-orang yang membencinya segera atau cepat-cepat mati. Mazmur 55:16. Padahal Daud ini adalah orang yang sangat-sangat dekat dengan Tuhan. 


Namun Yesus sangat berbeda dengan Daud.  Ketika mengalami tantangan dan pengkhianatan, Yesus justru berdoa dan memberkati orang-orang yang membenci dan menyakiti-Nya. Sebaliknya Yesus memilih berdoa untuk keselamatan mereka.


Tapi dalam pasal berikutnya kemudian memang Daud akhirnya menyadari kekeliruannya. 


Pada Ayat 23 Daud akhirnya mengambil keputusan yang benar dengan menyerahkan segala kekuatirannya kepada Tuhan.


Teladan yang kedua dari Yesus dalam menghadapi tantangan yaitu dengan berdoa. Lukas 22:40. 


2. Yesus Menghadapi Tantangan Dengan Doa


Yesus tidak berusaha menghindar apalagi untuk berusaha lari ketika tantangan datang. Melainkan Yesus mengajak murid-muridNya untuk berdoa di taman Getsmani ketika tantangan itu datang.


Dalam hal ini Yesus berkesempatan untuk memberikan contoh kepada murid-murid-Nya, bahwa dalam menghadapi tantangan atau persoalan bukan membuat pilihan untuk menghindar atau lari, melainkan membuat keputusan untuk berdoa.


Banyak orang bahkan orang-orang yang berpotensi sekalipun, gagal dalam menghadapi masalah karena tidak membangun hubungan dengan Tuhan melalui doa. Contohnya ialah Saul dan Salomo. 


Mereka ini adalah orang-orang yang punya potensi yang luar biasa. Namun mereka ini gagal ditengah jalan karena tidak membangun hubungan dengan Tuhan melalui doa. 


Kita akan memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan jika ada doa. Sama halnya dengan Yesus. Dia berhasil menghadapi tantangan dan percobaan karena doa. Lukas 4:1-13. 


Yesus 3 kali dicobai setelah melalui doa dan puasa yang panjang. Yesus menang, dan kemenangan Yesus itu terjadi karena Kekuatan doa puasa. Doa dan puasa itu telah menolong Yesus untuk menang. 


Itu sebabnya kita juga hanya bisa menang dari pengaruh-pengaruh  dosa dan dunia, jika kita memiliki doa dan menang dalam doa.


Secara danging sebenarnya Yesus itu lemah dan mengingini banyak hal. Namun Ia berhasil mengahadapi semua ini karena Ia menang dalam doa dan puasa. Lukas 6:12 


Dalam cerita lainnya, bahkan untuk menentukan murid-muridNya Yesus pun memilih berdoa semalam-malaman. Sudah pun begitu, tetap saja masih ada murid yang gagal yaitu Yudas Iskariot. 


Intinya dalam menentukan pilihan Yesus sendiri pun berdoa, dalam menghadapi tantangan Yesus berdoa, dalam menghadapi kematian pun Yesus tetap memilih untuk berdoa.


Maka lewat doa yang selalu dibangun oleh Yesus, maka Yesus mendapatkan kekuatan yang baru untuk menghadapi tantangan salib bahkan kematian sekalipun. Lukas 22:43.


Mungkin ada banyak orang yang mampu menghadapi kesulitan ekonomi, mampu menghadapi penderitaan, mampu menghadapi sakit penyakit, tapi tidak jarang orang justru gagal ketika menghadapi pujian, justru gagal ketika menerima berkat-berkat yang dari Tuhan.


Teladan ke 3 dari Yesus, Dia menyerahkan segala kehendakNya kepada Bapa. Lukas 22:42 

 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. 

Disini kita melihat Yesus berserah penuh dan menyerahkan segala kehendak-Nya kepada Bapa agar kehendak Bapa yang terjadi. 


Berbeda dengan Lucifer yang karena ia tidak mampu menundukkan kehendaknya, sehingga ia mengalami kejatuhan dan menjadi musuh Allah.

Inti dari Firman Tuhan : 

1. Jangan Mudah Menyerah


2. Hadapi Tantangan Dengan Doa


3. Menyerahkan Segalanya Kepada Kehendak Bapa

Oleh : Pdt Wilson Sinaga Gembala Sidang GBI UCM Batam.


Selamat Paskah, Tuhan Yesus Memberkati. (Redaksi)

×
Berita Terbaru Update